4 Penyakit Psikologis Yang Dapat Dialami Pengemar Anime

11:28 AM
4 Penyakit Psikologis Yang Bisa Dialami Pengemar Anime - Berikut ini ialah penyakit sosial yang terjadi pada pengemar anime. tapi, tidak semua pengemar anime mengidap penyakit sosial menyerupai dibawah ini. Penyakit sosial begini lebih sering dijumpai di Jepang dan beberapa negara maju. Indonesia untungnya masih belum terjamah, tapi sudah mulai mengatakan tanda-tanda gejalanya. 

Penyebab penyakit sosial ini banyak faktornya, jadi faktornya bukan alasannya kecanduan Anime, Manga dan Game saja, tetapi ada faktor lainnya menyerupai faktor yang datangnya dari efek keluarga, lingkungan dan lain-lain. Makara tidak semua pengemar anime menyerupai yang dijelaskan dalam artikel ini. Namun alasannya di Jepang memang sumber asal muasal anime, maka tidak sedikit juga pengemar anime yang bermasalah disana dan diberitakan di media.

Berikut adalah 4 Penyakit Psikologis Yang Bisa Dialami Pengemar Anime :


1. Chuunibyo

 Penyakit Psikologis Yang Bisa Dialami Pengemar Anime 4 Penyakit Psikologis Yang Bisa Dialami Pengemar Anime


Chuunibyou , kasarnya berarti penyakit atau sindrom atau tanda-tanda kelas dua SMP. Chuunibyou ialah suatu tanda-tanda di mana seorang anak yang berumur sekitar 14 tahun cenderung bersikap sok atau bersikap seolah olah ia mempunyai kekuatan supranatural dan semacamnya. Ada juga yang bersikap jijikan, sombong, dan bahkan meremehkan orang di sekitarnya.

Sikap menyerupai ini biasanya ditemukan pada anak remaja yang memasuki masa pubertas. Namun masih ada juga orang yang sudah remaja ( Sekolah Menengan Atas ke atas ) masih bersikap menyerupai ini. Contoh orang Chunibyou ialah orang orang yang suka menggandakan gaya tokoh tokoh kartun, anime, kamen rider, power ranger dll.


2. WEEABOO

 Penyakit Psikologis Yang Bisa Dialami Pengemar Anime 4 Penyakit Psikologis Yang Bisa Dialami Pengemar Anime
 
WEEABOO sering disamakan dengan WAPANESE yang berarti WANT TO BE JAPANESE atau JAPANESE WANNABE atau orang jepang jadi-jadian atau alay jejepangan. Weeaboo dapat dianggap pengemar anime versi ekstrim. Seorang pengemar anime belum tentu ialah Weaaboo, namun Weaaboo biasanya ialah pengemar anime. Weeaboo ialah orang yang bahagia mempertontonkan dirinya yang sangat jepang, melebihi orang jepang asli.

Mereka bahwasanya orang yang sangat terobsesi dengan jepang, bertingkah menyerupai orang jepang dan seolah sedang tinggal di jepang, bersifat seperi orang jepang, berbicara dengan gaya jepang dengan segala istilah istilah asing terupdatenya. Padahal mereka sama sekali bukan orang jepang, bukan warga negara jepang, dan tidak tinggal di jepang.

Inspirasi mereka berasal dari anime atau manga. Bagi mereka anime dan manga ialah sumber utama maha kebenaran, ilmu pengetahuan, dan juga bahasa. Dalam benaknya negara jepang ialah semacam holy land di planet ini, dan segala hal mengenai jepang ialah yang paling Super ultrafantasticmegawesome. Bagi mereka, semua orang harus beranggapan baik mengenai jepang, termasuk mengerti dan memahami jepang baik budaya, tradisi dan kebiasaannya.

Mereka akan naik pitam jikalau kau berani mencoba menjelek-jelekan jepang. Fenomena Weeaboo ini sudah banyak terjadi dan tersebar ke seluruh dunia, termasuk indonesia. Weeaboo ialah pengemar anime yang merasa dirinya menyerupai di kehidupan anime dan bergaya kejepang jepangan.
 

3. Nijikon

 Penyakit Psikologis Yang Bisa Dialami Pengemar Anime 4 Penyakit Psikologis Yang Bisa Dialami Pengemar Anime
 
Nijikon ialah istilah dalam bahasa Jepang yang dipakai untuk merujuk orang yang hanya tertarik atau terobsesi dengan wujud dua dimensional berupa abjad anime, manga, dan permainan video, yang notabene merupakan depiksi dua dimensi di atas kertas atau layar, serta figur boneka dari abjad tersebut. Istilah ini merupakan abreviasi dari istilah Nijigen kompurekkusu ( Kompleks 2 Dimensi ).
 
Orang yang terobsesi kepada salah satu atau lebih abjad dalam anime, manga, atau permainan video menyebut diri mereka sebagai Nijigen Otaku ( Niji Ota ) atau Otaku penggemar 2 dimensi. Sebaliknya, Pengemar Anime ini sendiri tidak pernah mengaku dirinya menderita Nijikon. Pada masalah yang serius, laki-laki penderita Nijikon hanya mempunyai rasa cinta kepada abjad perempuan dalam anime, manga, atau permainan video.

Pada laki-laki maupun perempuan penderita Nijikon, minat seksual terhadap insan lawan jenis atau kehidupan konkret sudah tidak ada lagi. Contohnya Lee Jin Gyu, cowok Korea, menikahi darimakura, sebuah bantal besar yang menampilkan abjad anime favoritnya, Fate Testarossa. Fate Testarossa sendiri merupakan tokoh populer di Mahou Shoujo Lyrical Nanoha. Pada pernikahannya, beliau menghiasai bantalnya dengan gaun pengantin dan berdiri di hadapan pendeta.


4. Hikikomori

 Penyakit Psikologis Yang Bisa Dialami Pengemar Anime 4 Penyakit Psikologis Yang Bisa Dialami Pengemar Anime
 
Hikikomori sendiri ialah istilah Jepang yang berarti menarik diri dan mulai menarik perhatian media semenjak 1999-2000an alasannya kasusnya yang cukup fenomenal. Diduga ada 2 juta remaja Jepang ( kebanyakan umur 13-20 tahun ) yang mengalami penyakit ini. Sindrom yang paling terperinci dari hikikomori ialah tidak pernah keluar kamar ( atau rumah ). Bahkan tercatat ada beberapa orang yang tidak keluar dari kamarnya selama 10 tahun ( yang niscaya di dalam kamar ada kamar mandinya ).

Fenomena ini sering dijumpai di negara maju. Di banyak negara, hikikomori dianggap sebagai penyakit psikologi, sindrom PDD dan autisme. Hanya di Jepang, Hikikomori dianggap sebagai fenomena sosial ( saking banyaknya ). Kebanyakan masyarakat menganggap bahwa faktor keluarga berada dibalik kasus-kasus hikikomori.

Hilangnya figur ayah ( terlalu sibuk bekerja ), ibu yang terlalu memanjakan anak, dan tekanan akademik di sekolah, school bullying, dan maraknya video game di Jepang. Semakin renta seorang hikikomori, semakin kecil kemungkinan beliau dapat berkompeten di dunia luar. Bahkan ada kemungkinan tidak dapat kembali normal untuk bekerja atau membangun korelasi sosial, menyerupai menikah.





Related Posts

Previous
Next Post »

0 comments